Pokok bahasan sosiologi ada empat:
1. Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan
berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan
mengendalikan individu tersebut.[rujukan?]
Contoh, di sekolah
seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan
bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam
sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut
bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar
individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
2. Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan
mempertimbangkan perilaku orang lain.[rujukan?]
Contoh, menanam bunga
untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam bunga
untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain,
merupakan tindakan sosial.
3. Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang
terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia.[rujukan?] Menurut
Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah
masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Alat untuk
melakukan khayalan sosiologis adalah permasalahan (troubles) dan isu (issues).
Permasalahan pribadi individu merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi.
Isu merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu.
Contoh, jika suatu
daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah
masalah. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan
keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang
menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut merupakan
isu, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.
4. Realitas sosial adalah pengungkapan tabir menjadi suatu
realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah
dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian
prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian
normatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar