Diambil dari Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An-Nawawi
Syariah Aqidah 19 -
November - 2003 20:43:49
Cinta bisa jadi
merupakan kata yg paling banyak dibicarakan manusia. Setiap orang memiliki rasa
cinta yg bisa diaplikasikan pada banyak hal. Wanita harta anak kendaraan rumah
dan berbagai keni’matan dunia lain merupakan sasaran utama cinta dari
kebanyakan manusia. Cinta yg paling tinggi dan mulia adl cinta seorang hamba
kepada Rabb-nya.
Kita sering mendengar
kata yg terdiri dari lima huruf: CINTA. Setiap orang bahkan telah merasakan
namun sulit utk mendefinisikannya. Terlebih utk mengetahui hakikatnya.
Berdasarkan hal itu seseorang dgn gampang bisa keluar dari jeratan hukum
syariat ketika bendera cinta diangkat. Seorang pezina dgn gampang tanpa
diiringi rasa malu mengatakan “Kami sama-sama cinta suka sama suka.” Karena
alasan cinta seorang bapak membiarkan anak-anak bergelimang dlm dosa. Dengan
alasan cinta pula seorang suami melepas istri hidup bebas tanpa ada ikatan dan
tanpa rasa cemburu sedikitpun.
Demikianlah bila
kebodohan telah melanda kehidupan dan kebenaran tdk lagi menjadi tolok ukur.
dlm keadaan seperti ini setan tampil mengibarkan bendera dan menabuh genderang
penyesatan dgn mengangkat cinta sebagai landasan bagi pembolehan terhadap
segala yg dilarang Allah dan Rasul-Nya
Muhammad. Allah berfirman:
“Dijadikan indah pada
manusia kecintaan kepada apa-apa yg diingini yaitu: wanita-wanita anak-anak
harta yg banyak dari jenis emas perak kuda pilihan binatang-binatang ternak dan
sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yg baik.”
Rasulullah dlm hadits
dari shahabat Tsauban mengatakan: ‘Hampir-hampir orang2r kafir mengerumuni
kalian sebagaimana berkerumun di atas sebuah tempayan.’ Seseorang berkata:
‘Wahai Rasulullah apakah jumlah kita saat itu sangat sedikit?’. Rasulullah menjawab: ‘tidak, Bahkan kalian
saat itu banyak akan tetapi kalian
bagaikan buih di atas air. Dan Allah benar-benar akan mencabut rasa ketakutan
dari hati musuh kalian dan benar-benar Allah akan campakkan ke dlm hati kalian
al-wahn.’ Seseorang bertanya: ‘Apakah yg dimaksud dgn al-wahn wahai
Rasulullah?’ Rasulullah menjawab: ‘Cinta
dunia dan takut mati.’
Asy-Syaikh ‘Abdurrahman
As-Sa’di dlm tafsir mengatakan: “Allah memberitakan dlm dua ayat ini tentang
keadaan manusia kaitan dgn masalahorang yang lebih mencintai kehidupan dunia
daripada akhirat dan Allah menjelaskan perbedaan yg besar antara dua negeri
tersebut.
Allah memberitakan bahwa hal-hal tersebut
dihiaskan kepada manusia sehingga
membelalakkan pandangan mereka dan menancapkan di dlm hati-hati mereka semua
berakhir kepada segala bentuk kelezatan jiwa. Sebagian besar condong kepada perhiasan
dunia tersebut dan menjadikan sebagai tujuan terbesar dari cita-cita cinta dan
ilmu mereka. Padahal semua itu adl perhiasan yg sedikit dan akan hilang dlm
waktu yg sangat cepat.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar