Cinta adl sebuah
amalan hati yg akan terwujud dlm lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dgn
apa yg diridhai Allah mk ia akan menjadi ibadah. Dan sebalik jika tdk sesuai
dgn ridha-Nya mk akan menjadi perbuatan maksiat. Berarti jelas bahwa cinta adl
ibadah hati yg bila keliru menempatkan akan menjatuhkan kita ke dlm sesuatu yg
dimurkai Allah yaitu kesyirikan.
Cinta kepada Allah
Cinta yg dibangun krn Allah akan menghasilkan kebaikan yg
sangat banyak dan berharga. Ibnul Qayyim dlm Madarijus Salikin berkata:
”Sebagian salaf mengatakan bahwa suatu kaum telah mengaku cinta kepada Allah
lalu Allah menurunkan ayat ujian kepada mereka:
“Katakanlah: jika
kalian cinta kepada Allah mk ikutilah aku niscaya Allah akan mencintai kalian.”
Mereka berkata: “
‘Niscaya Allah akan mencintai kalian’ ini adl isyarat tentang bukti kecintaan
tersebut dan buah serta faidahnya. Bukti dan
tanda kecintaan kalian kepada Allah adl mengikuti Rasulullah faidah dan buah adl . Jika kalian tdk mengikuti Rasulullah maka
kecintaan Allah kepada kalian tdk akan terwujud dan akan hilang.”
Bila demikian keadaan mk mendasarkan cinta kepada orang
lain karena-Nya tentu akan bersabda dlm
mendapatkan kemuliaan dan nilai di sisi Allah. Rasulullah :hadits yg diriwayatkan dari Anas bin Malik
“Tiga hal yg
barangsiapa ketiga ada pada diri niscaya dia akan mendapatkan manis iman.
Hendaklah Allah dan Rasul-Nya lbh ia cintai daripada selain kedua dan hendaklah
dia mencintai seseorang dan tidaklah dia mencintai melainkan krn Allah dan
hendaklah dia benci utk kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan dia
dari kekufuran itu sebagaimana dia benci utk dilemparkan ke dlm neraka.”
Ibnul Qayyim mengatakan
bahwa di antara sebab-sebab ada cinta ada sepuluh perkara:
Pertama:
membaca Al Qur’an
menggali dan memahami makna-makna serta apa yg dimaukannya.
Kedua:
mendekatkan diri kepada
Allah dgn amalan-amalan sunnah setelah amalan wajib.
Ketiga:
terus-menerus berdzikir
dlm tiap keadaan.
Keempat:
mengutamakan kecintaan
Allah di atas kecintaanmu ketika bergejolak nafsu.
Kelima:
hati yg selalu menggali
nama-nama dan sifat-sifat Allah menyaksikan dan mengetahuinya.
Keenam:
menyaksikan kebaikan-kebaikan Allah dan segala
ni’mat-Nya.
Ketujuh:
tunduk hati di hadapan
Allah
Kedelapan:
berkhalwat bersama-Nya
ketika Allah turun .
Kesembilan:
duduk bersama orang2 yg
memiliki sifat cinta dan jujur.
Kesepuluh:
menjauhkan segala
sebab-sebab yg akan menghalangi hati dari Allah
Cinta adl Ibadah
Sebagaimana telah lewat cinta merupakan salah satu dari
ibadah hati yg memiliki Ikedudukan tinggi dlm agama sebagaimana ibadah-ibadah
yg lain. Allah berfirman:
“Tetapi Allah
menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dlm
hatimu.”
“Dan orang2 yg beriman
lbh cinta kepada Allah.”
“Maka Allah akan
mendatangkan suatu kaum yg Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya.”
Adapun dalil dari
hadits Rasulullah adl hadits Anas yg
telah disebut di atas yg dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam
Muslim: “Hendaklah Allah dan Rasul-Nya lbh dia cintai daripada selain
keduanya.”
Macam-macam
cinta
Di antara para ulama ada yg membagi cinta menjadi dua
bagian dan ada yg membagi menjadi empat. Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdulwahhab
Al-Yamani dlm kitab Al-Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid menyatakan bahwa cinta
ada empat macam:
Pertama cinta ibadah.
Yaitu mencintai Allah
dan apa-apa yg dicintai-Nya dgn dalil ayat dan hadits di atas.
Kedua cinta syirik.
Allah berfirman: Yaitu mencintai Allah dan juga selain-Nya.
“Dan di antara manusia
ada yg menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan mereka mencintai
tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah.”
Ketiga cinta maksiat.
Yaitu cinta yg akan
menyebabkan seseorang melaksanakan apa yg diharamkan Allah dan meninggalkan
apa-apa yg diperintahkan-Nya. Allah berfirman: “Dan kalian mencintai harta
benda dgn kecintaan yg sangat.”
Keempat cinta tabiat.
Seperti cinta kepada
anak keluarga diri harta dan perkara lain yg dibolehkan. Namun tetap cinta ini sebatas cinta tabiat.
Allah berfirman:
“Ketika mereka berkata:
‘Yusuf dan adik lbh dicintai oleh bapak kita daripada kita.”
Jika cinta tabiat ini menyebabkan kita tersibukkan dan
lalai dari ketaatan kepada Allah sehingga meninggalkan kewajiban-kewajiban mk
berubahlah menjadi cinta maksiat. Bila cinta tabiat ini menyebabkan kita lbh
cinta kepada benda-benda tersebut sehingga sama seperti cinta kita kepada Allah
atau bahkan lebih mk cinta tabiat ini berubah menjadi cinta syirik.
Buah
cinta
Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyyah mengatakan: “Ketahuilah bahwa
yg menggerakkan hati menuju Allah ada tiga perkara: cinta takut dan harapan.
Dan yg paling kuat adl cinta dan cinta itu sendiri merupakan tujuan krn akan
didapatkan di dunia dan di akhirat.”
Asy-Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’menyatakan: “Dasar tauhid
dan ruh adl di keikhlasan dlm mewujudkan
cinta kepada Allah. Cinta merupakan landasan penyembahan dan peribadatan kepada-Nya
bahkan cinta itu merupakan hakikat ibadah. Tidak akan sempurna tauhid kecuali
bila kecintaan seorang hamba kepada Rabb juga sempurna.”
Bila kita ditanya
bagaimana hukum cinta kepada selain Allah? makA kita tdk boleh mengatakan haram
dgn spontan atau mengatakan boleh secara global akan tetapi jawaban perlu
dirinci.
Pertama bila dia
mencintai selain Allah lbh besar atau sama dgn cinta kepada Allah maka ini
adalah cinta syirik hukum jelas haram.
Kedua bila dgn cinta
kepada selain Allah menyebabkan kita terjatuh dlm maksiat mk cinta ini adl
cinta maksiat hukum haram.
Ketiga bila merupakan
cinta tabiat mk yg seperti ini diperbolehkan.
?Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar