Sabtu, 12 April 2014

Hakikat Cinta



            Cinta adl sebuah amalan hati yg akan terwujud dlm lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dgn apa yg diridhai Allah mk ia akan menjadi ibadah. Dan sebalik jika tdk sesuai dgn ridha-Nya mk akan menjadi perbuatan maksiat. Berarti jelas bahwa cinta adl ibadah hati yg bila keliru menempatkan akan menjatuhkan kita ke dlm sesuatu yg dimurkai Allah yaitu kesyirikan.

Cinta kepada Allah
            Cinta yg dibangun krn Allah akan menghasilkan kebaikan yg sangat banyak dan berharga. Ibnul Qayyim dlm Madarijus Salikin berkata: ”Sebagian salaf mengatakan bahwa suatu kaum telah mengaku cinta kepada Allah lalu Allah menurunkan ayat ujian kepada mereka:
“Katakanlah: jika kalian cinta kepada Allah mk ikutilah aku niscaya Allah akan mencintai kalian.”
Mereka berkata: “ ‘Niscaya Allah akan mencintai kalian’ ini adl isyarat tentang bukti kecintaan tersebut dan buah serta faidahnya. Bukti dan  tanda kecintaan kalian kepada Allah adl mengikuti Rasulullah  faidah dan buah adl  . Jika kalian tdk mengikuti Rasulullah maka kecintaan Allah kepada kalian tdk akan terwujud dan akan hilang.”
            Bila demikian keadaan mk mendasarkan cinta kepada orang lain karena-Nya tentu akan  bersabda dlm mendapatkan kemuliaan dan nilai di sisi Allah. Rasulullah  :hadits yg diriwayatkan dari Anas bin Malik
“Tiga hal yg barangsiapa ketiga ada pada diri niscaya dia akan mendapatkan manis iman. Hendaklah Allah dan Rasul-Nya lbh ia cintai daripada selain kedua dan hendaklah dia mencintai seseorang dan tidaklah dia mencintai melainkan krn Allah dan hendaklah dia benci utk kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan dia dari kekufuran itu sebagaimana dia benci utk dilemparkan ke dlm neraka.”

Ibnul Qayyim mengatakan bahwa di antara sebab-sebab ada cinta ada sepuluh perkara:
Pertama:
membaca Al Qur’an menggali dan memahami makna-makna serta apa yg dimaukannya.
Kedua:
mendekatkan diri kepada Allah dgn amalan-amalan sunnah setelah amalan wajib.
Ketiga:
terus-menerus berdzikir dlm tiap keadaan.
Keempat:
mengutamakan kecintaan Allah di atas kecintaanmu ketika bergejolak nafsu.
Kelima:
hati yg selalu menggali nama-nama dan sifat-sifat Allah menyaksikan dan mengetahuinya.
Keenam:
 menyaksikan kebaikan-kebaikan Allah dan segala ni’mat-Nya.
Ketujuh:
tunduk hati di hadapan Allah
Kedelapan:
berkhalwat bersama-Nya ketika Allah turun .
Kesembilan:
duduk bersama orang2 yg memiliki sifat cinta dan jujur.
Kesepuluh:
menjauhkan segala sebab-sebab yg akan menghalangi hati dari Allah

Cinta adl Ibadah
            Sebagaimana telah lewat cinta merupakan salah satu dari ibadah hati yg memiliki Ikedudukan tinggi dlm agama sebagaimana ibadah-ibadah yg lain. Allah  berfirman:
“Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dlm hatimu.”
“Dan orang2 yg beriman lbh cinta kepada Allah.”
“Maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yg Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya.”
            Adapun  dalil dari hadits  Rasulullah adl hadits Anas yg telah disebut di atas yg dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim: “Hendaklah Allah dan Rasul-Nya lbh dia cintai daripada selain keduanya.”

Macam-macam cinta
            Di antara para ulama ada yg membagi cinta menjadi dua bagian dan ada yg membagi menjadi empat. Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdulwahhab Al-Yamani dlm kitab Al-Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid menyatakan bahwa cinta ada empat macam:

Pertama cinta ibadah.
Yaitu mencintai Allah dan apa-apa yg dicintai-Nya dgn dalil ayat dan hadits di atas.

Kedua cinta syirik.
Allah berfirman:  Yaitu mencintai Allah dan juga selain-Nya.
“Dan di antara manusia ada yg menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah.”

Ketiga cinta maksiat.
Yaitu cinta yg akan menyebabkan seseorang melaksanakan apa yg diharamkan Allah dan meninggalkan apa-apa yg diperintahkan-Nya. Allah berfirman: “Dan kalian mencintai harta benda dgn kecintaan yg sangat.”

Keempat cinta tabiat.
Seperti cinta kepada anak keluarga diri harta dan perkara lain yg dibolehkan.   Namun tetap cinta ini sebatas cinta tabiat. Allah berfirman:
“Ketika mereka berkata: ‘Yusuf dan adik lbh dicintai oleh bapak kita daripada kita.”
            Jika cinta tabiat ini menyebabkan kita tersibukkan dan lalai dari ketaatan kepada Allah sehingga meninggalkan kewajiban-kewajiban mk berubahlah menjadi cinta maksiat. Bila cinta tabiat ini menyebabkan kita lbh cinta kepada benda-benda tersebut sehingga sama seperti cinta kita kepada Allah atau bahkan lebih mk cinta tabiat ini berubah menjadi cinta syirik.

Buah cinta
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan:  “Ketahuilah bahwa yg menggerakkan hati menuju Allah ada tiga perkara: cinta takut dan harapan. Dan yg paling kuat adl cinta dan cinta itu sendiri merupakan tujuan krn akan didapatkan di dunia dan di akhirat.”
Asy-Syaikh  ‘Abdurrahman As-Sa’menyatakan: “Dasar tauhid dan ruh adl di  keikhlasan dlm mewujudkan cinta kepada Allah. Cinta merupakan landasan penyembahan dan peribadatan kepada-Nya bahkan cinta itu merupakan hakikat ibadah. Tidak akan sempurna tauhid kecuali bila kecintaan seorang hamba kepada Rabb juga sempurna.”
Bila kita ditanya bagaimana hukum cinta kepada selain Allah? makA kita tdk boleh mengatakan haram dgn spontan atau mengatakan boleh secara global akan tetapi jawaban perlu dirinci.

Pertama bila dia mencintai selain Allah lbh besar atau sama dgn cinta kepada Allah maka ini adalah cinta syirik hukum jelas haram.

Kedua bila dgn cinta kepada selain Allah menyebabkan kita terjatuh dlm maksiat mk cinta ini adl cinta maksiat hukum haram.

Ketiga bila merupakan cinta tabiat mk yg seperti ini diperbolehkan.
?Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar